Maaf, kalau aku su’udzon ???

Apakah berbohong boleh? Yupz, tidak. Kalau bohongnya karena keadaan? Bagiku tetap saja tak boleh. Tidakkah takut kebohonganmu diketahui orang.

Sayang seribu sayang, kenapa kau tega melakukannya walau aku yakin kau melakukan itu karena tuntutan ekonomi. Tapi tidakkah lebih baik melakukan pekerjaan yg kau jadikan utk berbohong drpada hanya terucap sebagai alasan.

Saat itu aku duduk di deket boulevard uns. Di taman gerbang depan aku menunggu kehadiran temanku. Sambil mengecek hp apakah ada pesan utkku, datang seorang ibu paruh baya yg bertanya. “Mbak, daleme pundi ?”. Ku jawab singkat. Ibu itu bertanya lagi, “kuliah e tesih mlebet nopo mboten?. Enten sg pun libur, sebagian tesih buk, jawabku. Oalah berarti mas e mau ngapusi aku, jare seh mlebu”. Ku coba jelaskan lg dg sedikut malas. Tdk seperti biasa sikapku dlm menanggapi orang. Aku terdiam lagi. Akhirny ibu itu membuka banyak penjelasan2 dan diakhiri dengan meminjam uang 3000 rupiah utk pulang ke rumahnya yg di karanganyar paling timur. Lupa namanya. Alasannya saat berangkat uangnya diserobot orang. Setelah kuberi beberapa ribu ibu itu pergi meninggalkanku. Dan aku teringat kejadian semester lalu yg menurutku sama. Hny saja dulu digerbang belakang kampusku. Aku lupa wajah ibu itu. Namun alasanny meminjam uang sama persis dengan dulu. Dg embel2 ingin mencari pekerjaan dikantin uns. Padahal itu masih pagi, bisa kan cari kerja dulu baru siang atau sore saat mau pulang mencari incaran. Maaf kalau harus mengatakan seperti ini. Terlihat tidak ikhlas menolong. Entahlah..

Sungguh, sampai temanku datang aku terpikir kejadian itu. Dulu aku menganggapnya ibu itu sedang tertimpa musibah. Namun kali ini aku tdk bs menganggap lg seperti itu. Penampilannya yg menunjukkan seorang muslimah dg hijabnya. Namun melakukan hal seperti itu. Bagi seseorang yg baru pertama kali bertemu pasti merasa iba. Tapi kalau sudah lebih dr 1x mngkin rasa iba itu berubah jadi mengutuk. Seperti aku ini.

Apa tidak ada cara yg lebih terhormat selain dengan meminta. Hey, kemana suami? Apa sdh tdk ada? Atau anak2mu? Apa telah melupakanmu? Kalau memang benar2 membutuhkan, sedang kesulitan ekonomi, pengobTan keluargamu yg sakit keras. Bisa kan dengan tdk berbohong. Kejujuran pasti akan membawamu pd keberkahan. Percayalah.

Semoga memang benar keadaanmu wahai ibu, itu bkn sebuah kebohongan. Sehingga hari2 yg kau jalani akan selalu mendapat rahmat dariNya.